From : pria.lanang@mymail.com
Subject : Unsaid
Wednesday, 07/28/2010, 11:05 PM, Pria wrote:
Dearest Gadis,
Masih ingat kejadian setahun lebih yang lalu di teras rumahmu? Perbincangan tak tuntas berseling secangkir teh hangat itu. Saya pikir kita memang tidak mungkin bisa berbincang serius jika bertemu muka. Sungguhpun ini terkesan aneh -karena sudah setahun berselang- tapi tanya itu tak kunjung pergi.
Saya seolah semakin tidak mengenal kamu, bahkan setelah sms-sms dan chat absurd yang kita lakukan kemarin. Mungkin kamu bingung, kenapa saya sangat ingin tau kamu, saya sendiri juga tidak tau pasti apa alasannya, saya hanya ingin tau.
Dis, ini sudah tahun ke-7 pertemanan kita, apakah kamu ingat itu?
Pria Lanang Syah
SEND...
From : gadis.puan@mymail.com
Subject : Re: Unsaid
Friday, 09/28/2010, 00:15 AM, Gadis wrote:
Dearest Pria,
Bagaimana mungkin saya lupa kejadian itu, bahkan saya ingat persis bagaimana ekspresi penasaran itu terpancar dari wajahmu. Ya, saya memang ingin tau apa alasan kamu ‘mempertanyakan’ saya yang sudah 6 tahun lebih kamu kenal.
Saya sendiri tidak tau lagi harus menjawab apa. Tidak ada orang lain yang lebih mengenal saya daripada kamu, dan itu tak terbantahkan lagi. Bahkan ketika 3 tahun lalu kamu memutuskan untuk sekolah ke UK, sekembalinya, kamu tetap menjadi kamu yang mengenal saya dengan baik. Justru seharusnya saya yang bertanya karena pasti banyak hal yang saya lewatkan tentang kamu selama 2 tahun kamu disana.
Pri, saya ingat dengan pasti bahwa ini adalah tahun ke-7 pertemanan kita, dan saya juga tau pasti bahwa setahun terakhir, sepulang kamu dari UK, pertemanan kita terasa begitu aneh, kaku dan kadang saya merasa kikuk.
Gadis Puan
SEND...
==============================================================================================
From : pria.lanang@mymail.com
Subject : Re : Unsaid
Friday, 09/28/2010, 10:42 PM, Pria wrote:
Gadisku,
Tidak ada yang menarik dari hidupku selama 2 tahun disana, semuanya datar, semuanya hambar. Satu hal yang aku tahu dengan pasti, aku ingin menyelesaikan segala urusanku disana untuk bisa segera kembali kesini, untuk bisa kembali bercengkrama dengan mu. Ya, kamulah alasanku pergi dan kamu pula lah alasanku segera kembali.
Gadis, mungkin aku memang pengecut, tapi aku memutuskan pergi karena aku merasa ada yang salah diantara kita, setidaknya dari sisi aku, ada rasa yang berubah, yang bahkan aku sendiri tidak berani mengakuinya.
Kita memang dekat, berteman dengan sangat baik, memiliki cukup banyak kesamaan minat, saling mengkritik dan memberi support, tapi harusnya semua itu berhenti dan terbungkus cantik dalam bentuk pertemanan saja. Sungguh, saat itu aku tidak ingin menjadi lebih atau kurang dari sekedar teman.
Lalu setelah sebulan aku disana, aku sadar bahwa, jarak yang jauh pun tidak cukup mampu menghilangkan perasaan yang sudah terlanjur tumbuh ini. Entah karena kita yang sudah terlalu dekat atau entah karena tanpa aku sadari, aku sendirilah yang telah memupuk perasaan ini.
Sekarang aku kembali untuk mencari tau kamu, Dis, untuk memastikan bahwa kamu adalah Gadis yang sedari dulu aku kenal. Dan untuk memberanikan diri mengungkapkan bahwa aku, Pria, temanmu ini, selama ini sebenarnya sangat ……..
SAVE AS DRAFT...
SAVE AS DRAFT...